Berbicara tentang Ramadan tentu
tak bisa lepas dari tujuan utama dari hadirnya bulan suci ini, yaitu la’alakum tattaquun atau menjadikan kita
orang yang bertakwa, meski pada dasarnya tidak ada parameter yang pasti dalam
menentukan apakah seseorang itu sukses atau gagal dalam menjalankan bulan suci
ramadan hingga tercapai tujuan utama tersebut. namun paling ada dua indikator
sederhana yang bisa digunakan sebagai cerminan untuk kita semua yakni Hablumminallah (Hubungan kita dengan
Allah) dan Habluminnas (Hubungan kita
sesama manusia).
Bulan Ramadan tentu menjadi indikator
sederhana dalam melihat hubungan kita dengan Allah, sejauhmana Kita itu
melakukan puasa, melakukan Shalat Tarawih, hingga membayar zakat menjadi tolak
ukur yang dirasakan langsung oleh kita. Pendek kata karena memang menjadi
kewajiban bagi seluruh umat muslim tentu hal ini sudah selayaknya menjadi
prioritas utama bagi kita karena Kita yang menjalani dan langsung dinilai oleh
Sang Maha Adil.
Namun,
salah satu penilaian lain dari bulan suci Ramadan ini adalah bagaimana hubungan
kita dengan manusia yang lainnya, dibulan ramadan ini kita diajarkan langsung
oleh Allah bagaimana rasanya menjadi orang yang kelaparan, bagaimana rasanya
menjadi orang kehausan, pembelajaran inilah yang diharapkan membuat kita
semakin mempunyai Empati dan Simpati kita terhadap sesama, sehingga seleseinya
bulan ramadan menjadikan kita seseorang yang berkepedulian tinggi terhadap
sesama dan memberikan dampak sosial yang tinggi bagi masyarakat.
Banyak
diantara kita yang pasti mengenal serial televisi Upin dan Ipin, Sadarkah kita bahwa serial animasi anak-anak ini
mulai diproduksi tahun 2007 dalam rangka menyambut ramadan, diproduksi oleh Les' Copaque diharapkan agar anak-anak di
Malaysia bergembira dan mendapat tayangan yang positif selama bulan suci
ramadan berlangsung, ternyata ekspektasi yang hadir di masyarakat malaysia kala
itu begitu besar hingga serial animasi ini berlanjut kebeberapa seri, hingga
kini telah memasuki Musim ke delapan dalam penayangannya. Ini adalah salah satu
contoh dari Ramadan yang sukses menghasilkan keshalihan sosial yang berdampak
pada masyarakat.
Yang
menarik disalah satu episode serial Upin dan Ipin terdapat Episode ‘Perangi Rasuah’. Episode ini
menceritakan tentang bagaimana Rasuah atau Korupsi merupakan sesuatu yang buruk
dan harus diperangi, dibungkus dengan kisah inspiratif membuat siapapun yang
menonton mampu memahami apakah itu Korupsi dan Bagaimana kita menghadapi
korupsi, tak ketinggalan mereka juga turut mensosialisasikan SPRM (Suruhanjaya
Pencegahan Rasuah Malaysia) sebagai lembaga negara yang memerangi Korupsi di
Negeri Jiran tersebut.
Dalam
hal ini Malaysia boleh dikata dapat menjadi contoh bagi kita bahwa ramadan
bukan hanya berbicara soal menahan lapar dan haus semata tetapi juga berbicara
bagaimana kita setelah bulan ramadan bisa membawa perubahan bagi masyarakat
disekitar kita, terlebih Korupsi dinegeri ini yang telah menjadi ‘Penyakit
Kronis’ yang menggrogoti sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Malaysia membuktikan bahwa Ramadan menjadi titik balik dalam memperbaiki diri
dan kehidupan sosial di tengah-tengah masyarakat dengan media sebagai
sarananya.
Semoga Ramadan kita kali ini menjadikan kita sebagai
Pribadi yang tidak hanya Shalih dalam menjaga hubungan kita terhadap Allah
tetapi juga menjadikan Pribadi dengan jiwa sosial yang tinggi, Malaysia telah
membuktikan bahwa Ramadan bisa membawa perubahan dengan medianya, mungkin kita
belum bisa sampai pada titik itu tetapi penulis mengajak kita semua dengan
Slogan 3M; Mulai dari diri Sendiri, Mulai
dari hal yang terkecil dan Mulai dari sekarang sehingga kita mampu
mewujudkan makna hakiki dari ‘Ramadan Mubarak’ atau Ramadan yang membawa berkah
(bagi kita semua).
Oleh : Zidny Taqiyya
(Kader HMI Komisariat Fisipol UGM, Mahasiswa Jurusan Politik Pemerintahan UGM 2013)
0 komentar:
Posting Komentar