HMI Merupakan organisasi mahasiswa islam tertua di Indonesia, perjalanan organisasi yang sudah kurang lebih setengah abad, tepatnya 64 tahun sejak berdirinya pada tanggal 5 Februari 1947 merupakan organisasi yang memiliki produktivitas perkaderan terbaik di negeri ini, perkaderan merupakan fokus utama dalam organisasi HMI, Tak sedikit sumbangsih yang diberikan organisasi ini kepada negeri semenjak terbentuknya hingga sekarang.
Perkaderan yang sistematis dimulai dari LK 1 (Basic Training), LK 2 (Intermediete training), LK 3 (Advance Training) menjadikan karakter kepemimpinan yang kuat pada kader-kader himpunan, perkaderan tersebut mampu membentuk kompleksitas kompetensi dalam diri kader HMI, selain bisa mengatur negara kader HMI juga mampu mengerjakan suatu hal yang prakPtis dan sekecil apapun, pembinaan anggota dari LK 1 yang notabene menjadi dasar perkaderan membentuk jiwa kemandirian dalam berbagai hal, penyelenggaraan kegiatan-kegiatan hampir semua dilaksanakan dengan pendanaan yang serba terbatas, dan kader HMI di tuntut untuk mampu berjuang menyukseskan kegiatan tersebut, LK 2 merupakan pertrainingan yang menitik beratkan pada aspek kepemimpinan, kader HMI yang sudah masuk dalam intermediet training memiliki kemampuan dalam mengelola sebuah organisasi, dan advance training LK 3 merupakan pertrainingan yang menitikberatkan pada segala aspek kehidupan (multi intelgence) sehingga kader yang sudah masuk dalam pertrainingan ini mampu mengelola , menjalankan, dan mengotimalkan sebuah organisasi.
Kader HMI saat ini telah menguasai berbagai lini kepemimpinan bangsa di negeri ini, sebagai contoh Semua calon Ketua Umum Partai Demokrat pernah menjadi aktivis organisasi ekstra kampus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Selain Anas Urbaningrum yang memang pernah jadi Ketua Umum HMI, dua calon lainnya juga aktivis di HMI meski tak sampai pucuk pimpinan level nasional.
Andi Mallarangeng, misalnya, pernah menjadi Sekretaris Komisariat Fisipol HMI Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sedangkan Marzuki Ali juga pernah menjadi anggota Komisariat HMI Jakarta Timur. Andi Mallarangeng kini Menteri Pemuda dan Olahraga, Marzuki Alie menjadi Ketua DPR, dan Anas Urbaningrum menjadi Ketua Fraksi Demokrat DPR.
Itu sebabnya, mantan Ketua Umum HMI Akbar Tandjung yang kini Ketua Dewan Pembina Partai Golkar menepis tudingan soal HMI atau korps alumni HMI berada di belakang Anas Urbaningrum.
"Tidak ada rencana maupun rekayasa politik atas pencalonan Anas Urbaningrum di Partai Demokrat. Apalagi ingin mempengaruhi dan mencampuri Partai Demokrat dalam memilih ketua umumnya," bantah Akbar Tanjung saat ditanya Kompas di Jakarta, Rabu (21/4/2010).
Akbar menganggap, majunya Anas adalah murni kapasitas Anas, kontribusinya di Partai Demokrat selama ini juga komitmen Anas yang ingin membangun Partai Demokrat menjadi partai modern.
Akbar menepis tudingan adanya dukungan dana dari dirinya dan mantan kader serta pengurus HMI/KAHMI lainnya untuk membantu Anas. Katanya, memang ada kesamaan dan ikatan emosional karena pernah bersama-sama di HMI, tetapi tidak ada dukungan seperti itu.
Soal dukungan terhadap Anas, Akbar menyatakan, dirinya juga mendukung seperti mendukung Andi Mallarangeng dan Marzuki Alie yang pernah sama-sama menjadi alumni HMI. "Wajar kalau saya mendukung Anas, Andi, dan Marzuki. Sebab, mereka sama-sama HMI juga," katanya.
Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/self-publishing/2180808-hmi-organisasi-terbaik-dalam-mencetak/
0 komentar:
Posting Komentar