oleh : Pandu Septa
Tak lelahkah kau berlari
Tak bosankah kau mencari
Dunia yang mensyaratkan materi
Gadaikan hati jual harga diri
Pemimpin sibuk menarik upeti
Sang Pelajar menuntut ilmu gaet materi
lancar rezeki
Si cantik berlomba menjajakan diri
Mengejar dunia seakan hidup abadi
Seandainya kau perlihatkan surga-Mu
Si bodoh mana yang masih ragu
Mengabdikan diri sepanjang waktu
Memandang harta layaknya benalu
Sedikit saja kau izinkanku mengintip
surga
Mencium harumnya dan mencicipi manis
buahnya
Bermanja-manja dengan fasilitas melebihi
raja
Beralaskan awan dan bermandikan susu
kualitas surga
Terlihat bidadari berkulit bersih
bermata jeli
Berwajah cantik lagi berakhlak mulia
Tak pernah disentuh, sopan menundukkan
mata
Penuh cinta dan selalu belia
Takjub terlihat wanita shalihah penghuni
surga
Kulit putih dilapisi sutra dengan wajah
bercahaya
Bersisir emas dan sanggul mutiara
Selalu mendampingi dan tak pernah tua
Namun manusia ternyata tak terlalu
tergoda
Lantaran nikmat yang tak terlihat mata
Korbankan surga memilih dunia
Kaya harta menjadi cita-cita
Tak percayakah kau pada sang pencipta
Merasa curiga atau sekedar lupa
Cukuplah firman dan iman yang menjadi
mata
Penghantar hamba tuk melihat surga
Sebagai manusia ku hanya bisa pasrah dan
berdoa
Memohon ampun dan ridho sang penguasa
Karena satu hal yang ku yakini pasti
Setiap manusia pasti akan mati
0 komentar:
Posting Komentar