Selasa, 19 Juli 2016

Menonton Investasi Asing

BY HMI Komisariat Fisipol UGM IN , , No comments



Sebagai warga Indonesia, tentunya investasi adalah kata yang sering kita dengar jika melihat berita perekonomian, bagaimana tidak Indonesia adalah surganya berinvestasi. Faktor stabilitas politik menjadi dasar dinamika kehidupan ekonomi di Indonesia. 


Faktor kedua yang membuat investor layak menanamkan modalnya di Indonesia adalah sejuknya iklim investasi yang ditawarkan. Bahkan, sumber daya Indonesia sangat kaya baik akan sumber daya manusianya. Indonesia mengalami pergeseran struktur kependudukan yang dikenal dengan istilah bonus demografi di mana jumlah kelompok kerja produktif di tahun 2025- 2035 akan mendominasi. 

Sebagai negara dengan populasi penduduk ke-4 terbesar di dunia, lebih dari 53% penduduk Indonesia hidup di daerah perkotaan dengan gaya hidup modern dan kemampuan daya beli masyarakat yang meningkat. Bahkan di samping faktor dalam negeri, Indonesia juga memainkan peran yang lebih dominan dalam isu-isu global. Sebagai satu-satunya negara anggota G-20 dari Asia Tenggara, Indonesia aktif menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang. Inilah bukti bahwa Indonesia memang surganya investasi. Namun sungguh sayang seribu sayang, sepertinya masyarakat di Indonesia belum banyak mengenal dan memahami bagaimana memanfaatkan kesempatan ini. 

Menurut statistik Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia pada Triwulan I/2016, penanaman modal asing justru lebih dominan di angka 96,4 triliun, sementara penanaman modal dalam negeri di angka 50,4 triliun. Sepertinya keran investasi yang telah dibuka oleh pemerintah janganlah hanya dinikmati oleh asing. Indonesia harus memberdayakan sumber dalam negerinya dengan memberikan pembinaan dan pendidikan investasi. 

Masyarakat di Indonesia memiliki permasalahan kurangnya budaya berinvestasi sejak dini. Akibatnya ketika memiliki dana yang cukup untuk dimanfaatkan, hanya habis oleh budaya konsumtif secara terus-menerus. Hal inilah menjadi faktor penghambat Indonesia masih bergantung investasinya kepada modal asing. Kemudian di samping faktor budaya masyarakat Indonesia, pemerintah juga patut dipertanyakan terkait masalah kebijakan ekonomi yang dirumuskan. 

Sesuai identifikasi kebijakan yang ada, pemerintah justru lebih menghambakan diri pada dana-dana asing yang tidak hentinya mencengkamkan kakinya di lahan investasi Indonesia. Terbukti dengan paket-paket kebijakan yang dirumuskan lebih menguntungkan pihak asing daripada memilih mengedukasi masyarakat sendiri untuk senang berinvestasi. Indonesia merupakan tanah yang harus dimanfaatkan sendiri oleh bangsanya sendiri. 

Apabila dalam masalah investasi saja masyarakat Indonesia sendiri kalah dominan dengan investasi asing. Ingatlah selalu bahwa pembangunan yang berjalan di Indonesia adalah pembangunan semu yang ditonton oleh warganya sendiri. 

Ditulis oleh Pinto Buana Putra (Kader HMI Fisipol UGM, Mahasiswa MKP Fisipol 2013)
Tulisan ini dimuat dalam Poros Mahasiswa Koran Sindo dengan topik "Mendorong Investasi di Indonesia" edisi 
18 Juli 2016, 
http://koran-sindo.com/news.php?r=1&n=4&date=2016-07-18

0 komentar:

Posting Komentar